Katakan padaku,
Bagaimana kesetiaan menjelma dari rajutan waktu yang menguji hati dan jiwa?
Jika kou merasakannya kelak,Saat jarak menjadi begitu menandak-nandak hati,
Dan menerjemahkan dirinya sebagai: RINDU!
Bukankah kita hanya manusia biasa?
Yang kadang justru lebih “siap” saat kita berjuang untuk meraih sesuat
Dan terkadang melepaskannya saat sesuatu itu telah di genggaman?
“ Mawar, Kou boleh mencintai siapa saja, tapi ingatlah kau akan berpisah juga dengannya…..
Hanya kita tidak pernah tahu kapan itu terjadi….”